Jakarta – Indonesia, negeri kaya akan sumber daya alam, telah menelurkan sejumlah pengusaha tambang batu bara yang tak hanya berlimpah harta tetapi juga berpengaruh besar dalam ekonomi dan politik nasional.
Para “raja tambang batu bara” ini adalah pionir yang telah mengubah lanskap industri tambang dan mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional. Berikut profil para miliarder tambang yang menguasai tanah air dikutip dari berbagai sumber :
– Low Tuck Kwong: Dinasti Tambang PT Bayan Resources
Low Tuck Kwong, pemimpin visioner PT Bayan Resources, Tbk (BYAN), telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 658,33 triliun, BYAN berdiri kokoh sebagai emiten batu bara terbesar di bursa domestik. Kekayaan Low Tuck Kwong yang mencapai US$ 27,2 miliar atau sekitar Rp 422,79 triliun menempatkannya di posisi ketiga dalam daftar orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. Dedikasinya dalam mengelola perusahaan di tengah tantangan global menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa.
– Keluarga Widjaja: Kekaisaran Bisnis Sinar Mas Group
Keluarga Widjaja, pewaris mendiang Eka Tjipta Widjaja, menguasai Sinar Mas Group yang memiliki PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Grup Sinar Mas, dengan kekayaan mencapai US$ 10,8 miliar atau Rp 168,3 triliun, telah memperluas operasinya hingga ke Australia melalui akuisisi Stanmore Coal. Franky Oesman Widjaja, Komisaris Utama DSSA, terus membawa perusahaan ini menuju pertumbuhan berkelanjutan dengan strategi yang solid dan inovatif.
– Kiki Barki: Pionir di Balik PT Harum Energy
Kiki Barki, pendiri PT Harum Energy Tbk (HRUM), telah membangun kerajaan tambangnya sejak 1995. Menguasai 79,79% saham HRUM, Kiki Barki memastikan perusahaan terus berkembang di pasar yang kompetitif. Pada tahun 2023, kekayaannya tercatat sebesar US$ 1,41 miliar atau sekitar Rp 21,92 triliun. Di bawah kepemimpinannya, Harum Energy menjadi salah satu pemain kunci di industri tambang batu bara Indonesia.
– Garibaldi Thohir: Ekspansi Global Adaro Energy
Garibaldi Thohir, yang akrab disapa Boy Thohir, adalah tokoh utama di balik suksesnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Dengan tambang di Sumatra, Kalimantan, dan Australia, Adaro Energy tidak hanya mendominasi pasar domestik tetapi juga memperluas sayapnya ke kancah internasional. Kekayaan Boy Thohir mencapai US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 51,29 triliun pada tahun 2023, menjadikannya salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia.
– Edwin Soeryadjaya: Dari Astra ke Tambang Batu Bara
Edwin Soeryadjaya, putra dari pendiri Astra International, William Soeryadjaya, telah membuat langkah besar dalam dunia tambang melalui Saratoga Investama Sedaya. Kekayaannya yang mencapai US$ 1,24 miliar atau sekitar Rp 19,27 triliun pada tahun 2023 adalah bukti dari visinya dalam mengembangkan bisnis di sektor tambang batu bara, yang dimulai setelah krisis moneter 1997-1998.
– Theodore Rachmat: Diversifikasi dan Kesuksesan di Triputra Group
Theodore Rachmat, pendiri Grup Triputra, telah membawa konglomeratnya ke puncak kesuksesan melalui diversifikasi bisnis di agribisnis, manufaktur, pertambangan, dan logistik. Dengan kepemilikan saham minoritas di PT Adaro Energy Indonesia, Theodore telah mengukir namanya sebagai salah satu pemain kunci di industri energi global. Kekayaannya mencapai US$ 3,3 miliar pada tahun 2023, menunjukkan ketajaman visinya dalam mengidentifikasi peluang bisnis.
Para raja tambang batu bara ini tidak hanya menciptakan kekayaan yang luar biasa tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia. Melalui visi dan kepemimpinan mereka, industri tambang batu bara terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan global, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di pasar energi dunia.(*/A-1)
Baca juga : Presiden Jokowi : Fokus pada Pengembangan Energi Hijau di Ibu Kota Nusantara
Baca juga : Presiden Jokowi Tegas Larang Judi Online dan Ajak Masyarakat Hindari Perjudian