JAKARTA – Penjabat (Pj) Bupati Barito Timur, Indra Gunawan memaparkan capain kinerja triwulan I kepada Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dalam pelaksanaannya ada 10 indikator utama dan 106 poin capaian penilaian dengan tiga bagian utama yaitu, pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan yang menjadi perhatian, Kamis (11/1/2024).
Dalam pelaksanaan evaluasi itu, Indra Gunawan didampingi Sekda, Panahan Moetar serta 19 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Timur. Dimulai dengan pemaparan selama 20 menit terhadap 10 indikator utama yang terdiri dari aspek kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan ekstrem, inflasi, BUMD, penyerapan anggaran, aspek perizinan, aspek kegiatan unggulan, dan aspek pengangguran.
Pj Bupati Barito Timur, Indra Gunawan dalam paparannya menyampaikan, kondisi pelaksanaan aspek capaian, upaya yang telah dilakukan dan upaya yang akan dilakukan. Antara lain, aspek kesehatan dimana terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti, rendahnya minat dokter spesialis bekerja di Barito Timur.
Selain itu, kurangnya fasilitas sarana dan prasarana, sehingga akan dilaksanakan upaya penambahan dokter spesialis, kerjasama pihak ke tiga serta penambahan sarana dan prasarana tahun ini.
Hingga saat ini, terdapat 8 klinik pratama, 11 puskesmas, yang terdiri dari 1 rawat inap dan 10 non-rawat inap dengan akreditasi 2 utama, 2 dasar, 3 madya, dan 4 paripurna. Belum terdapatnya puskesmas ramah anak, sebagian puskesmas belum terdapat dokter gigi dan apoteker serta terdapatnya 155 puskesmas pembantu atau pustu.
Ia melanjutkan, pada aspek stunting di tahun 2023 terdapat kasus stunting berdasarkan data E-PPGBM sebanyak 353 jiwa pada 221 KK dengan prevalensi stunting 26,8% hasil SSGI atau peringkat 7 terendah di Kalimantan Tengah. Sebanyak 92,27% dari 2.860 KK sararan berisiko stunting telah didampingi tim pendamping keluarga.
“Untuk mencapai target turunnya angka stunting ke empat belas persen upaya yang akan dilakukan yaitu, dengan mengoptimalkan TPK atau tim pendamping keluarga, perbaikan administrasi penanganan stunting melibatkan berbagai unsur masyarakat dan TNI/Polri juga private sector. Kemudian, mengajarkan kreasi Makanan Pendamping Asi atau MPASI dan mengoptimalkan peran OPD yang terlibat,” papar Indra Gunawan.
Sementara pada spek kemiskinan ekstrem, sambung Indra Gunawan, Barito Timur berada pada peringkat 2 tertinggi di Kalimantan Tengah dengan angka 6,63% dan jumlah kemiskinan ekstrem 3.247 jiwa.
Upaya yang akan dilakukan dalam penanganan aspek tersebut adalah mensinergikan program pemberdayaan masyarakat miskin dengan dana bersumber dari APBN, APBD, dan Dana Desa yang based on data, menetapkan lokus dan jumlah sasaran program penanganan kemiskinan ekstrem, dan meningkatkan alokasi anggaran kegiatan yang berdampak langsung pada kemiskinan ekstrem.
“Kemudian, mendorong terlaksananya 653 program sesuai PMK no. 97 tahun 2023 untuk memperoleh insentif fiskal, dan membuat Data Base BNBA (By Name By Address) serta NIK desil 1 atau miskin ekstrem,” ulasnya.
Sedangkan pada aspek Inflasi, sambung Indra Gunawan, angka inflasi Barito Timur tahun 2023 berada pada 2,36% (Data BPS Barito Timur) dengan indeks perkembangan harga telah dilakukan pengawasan harian dan mingguan yang diunggah di SP2KP oleh Dinas Perdagangan Barito Timur. Salah satu kondisi pelaksanaan aspek inflasi yaitu belum optimalnya pemanfaatan pekarangan dan upaya yang telah dilakukan untuk penaganan inflasi yaitu operasi pasar, pasar murah, dan pasar penyeimbang serta audiensi dengan pelaku UMKM.
“Adapun upaya yang akan dilakukan ke depan dengan meningkatkan kerjasama antar daerah terkait ketersediaan komoditas pangan strategis, mengintensifkan JPS secara tepat sasaran (Pemanfaatan BTT dan Bansos), mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan, mengoptimalkan peran TPID dan melibatkan dunia usaha untuk memperbaiki manajemen koperasi dan UMKM,” ungkap pria tegas dan humoris tersebut.
Pada Aspek BUMD, ujar Indra Gunawan, di Barito Timur ada PDAM Tirta Janang, dan sebelumnya terdapat 2 BUMD, yakni PDAM dan Perusda “Janang”. Namun, saat ini Perusda Janang sudah mati dan masih terutang Rp500 juta kepada Pemkab Bartim.
Untuk tingkat kesehatan PDAM, saat ini berada pada 2,3 (kurang sehat) 2,8 (sehat), tapi sudah membaik dari tahun sebelumnya dan saat ini PDAM melayani 7.618 sambungan rumah sebagai pelanggan dengan tingkat kebocoran lebih dari 20% (batas maksimal tingkat kebocoran). Kemudian, BUMD Barito Timur telah melakukan penambahan 900 Watermeter melalui skema CSR Bank Kalteng, dan ke depan akan dilakukan program yang mendukung penambahan jumlah pelanggan, memperbaiki manajemen karyawan, mengurangi tingkat kebocoran air.
“Selain itu juga membentuk BUMD Pengelolaan Jalan Milik Petamina dan BUMD Pengelolaan Pelabuhan Telang Baru,” sebut Indra Gunawan.
Pada aspek penyerapan anggaran, Pemerintah Kabupaten Barito Timur diminta untuk meningkatkan realisasi belanja yang tahun 2023 adalah 87,60%. Sehingga Pj Bupati Bartim diminta untuk membuat Peraturan Bupati (Perbub) atau Surat Edaran (SE) yang mendorong percepatan penyerapan anggaran di Barito Timur dan terus meningkatkan elektronifikasi kanal-kanal pendapatan dan retribusi daerah serta memastikan timeline proses APBD sesuai dengan Permendagri.
Kemudian, pada aspek perizinan, Pj Bupati Barito Timur diminta untuk menerbitkan seluruh perizinan dan non perizinan secara digital via OSS RBA dan SiCANTIK. Ke depan, akan di follow up pengajuan akun SiCANTIK yang telah diajukan pada November 2023 ke kominfo dan melakukan Bimtek untuk Aplikasi SiCANTIK agar segera digunakan.
Pada aspek kegiatan unggulan, Pj Bupati Barito Timur telah melakukan Pelayanan Terpadu Keliling (One Day Service), Gercep Bencana (Pencairan BTT untuk Penanganan Bencana), Bartim Zero Stunting (Pemberian Makanan Tambahan), Barito Timur Digital Payment (Penandatangan Mou Dengan Bank Mandiri untuk Penerimaan Pembayaran Pajak dan Retribusi via QRIS dan EDC), Blusukan Proyek Pembangunan, dan Penataan Tata Naskah Dinas, dan Optimalisasi TTE.
Pada aspek Pengangguran, jumlah pengangguran di Barito Timur adalah 2.281 jiwa dengan kondisi pelaksanaan aspek adanya persaingan dengan SDM di luar Kabupaten Barito Timur dan tidak sesuainya kualifikasi pekerjaan yang tersedia dengan lapangan pekerjaan yang ada.
Adapun upaya yang akan dilakukan dalam penanganan pengangguran yaitu, membentuk forum pengusaha, bekerjasama dengan BLK, pemberian revolving fund, membuat job fair, dan membuat media center informasi lowongan pekerjaan.
Dalam hal penyusunan laporan, kelengkapan data penyampaian materi serta partisipasi para OPD yang mendampingi Pj Bupati dalam pelaksanaan evaluasi tiga bulan pertama itu, Pj Bupati Barito Timur mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para narasumber pengarah dan pembina Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
Pj Bupati Barito Timur juga turut memberikan apresiasi sebesar- besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyukseskan pelaksanaan evaluasi.
“Harapan kami, seluruh masukan yang diperoleh ini nantinya menjadi pembelajaran untuk mewujudkan Barito Timur Gumi Jari Janang Kalalawah,” pungkasnya.
Pada pelaksanaan evaluasi itu, terdapat 13 evaluator dari Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri yang terdiri dari Dr. Drs. Teguh Narutomo, MM, CRGP, CGCAE, CFrA (Inspektur Khusus Inspektorat Jenderal), M. Husin Tambunan (Sekretaris Inspektorat Jenderal), Birjen Pol. Rustam Mansur (Inspektur I Inspektorat Jenderal), Dr. Ucok Abdulrauf Damenta, S.Sos, Mag.rer.publ (Inspektur II Inspektorat Jenderal), Dr. Elfin Elyas (Inspektur III Inspektorat Jenderal), Ihsan Dirgahayu S.STP., M.AP (Plh. Inspektur IV Inspektorat Jenderal), dan Drs. Azwan, M.Si (PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal).
Kemudian, Bachtiar Sinaga, SE, MM, CRGP, CGCAE (PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal), Muhammad Dimiyati, S.Sos., M.TP (PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal), Drs. Kusna Herman, MH (PPUD Ahli Utama Inspektorat Jenderal), Wiratmoko, A.k., M.Ak (Auditor Ahli Madya), Dr. Nizwar Affandi (Tenaga Ahli Perencanaan Pengawasan Inspektorat. (A-1)