Banjarmasin – Ikatan Mahasiswa Barito Timur (IKMA-BARTIM) menggelar rapat internal di Banjarmasin, Minggu (12/10/2025). Mereka membahas persoalan kerusakan jalan di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal mahasiswa dalam menyusun kajian akademik yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai bentuk aspirasi masyarakat.
Rapat tersebut menyoroti berbagai laporan masyarakat tentang kondisi jalan di sepuluh kecamatan yang dinilai memprihatinkan. Jalan berlubang, berlumpur saat hujan, hingga belum diaspal di sejumlah titik dan telah menghambat aktivitas warga, terutama dalam kegiatan ekonomi dan akses sosial.
Selain menerima laporan langsung, IKMA-BARTIM juga menghimpun unggahan masyarakat di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Banyak dari unggahan tersebut menampilkan video dan foto kondisi jalan yang rusak parah, bahkan sulit dilalui kendaraan. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur yang telah lama rusak tersebut.
Dari hasil pembahasan, para anggota IKMA-BARTIM bersepakat untuk menyusun kajian akademik dan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah asal mereka.
Langkah ini sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kajian tersebut diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah untuk mendorong kebijakan perbaikan jalan yang lebih tepat sasaran.
Melalui pendekatan ilmiah dan pengumpulan data lapangan, mahasiswa berupaya menghadirkan solusi berbasis kajian objektif. Hasil kajian ini nantinya akan diserahkan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam pembangunan Barito Timur.
“Sekarang kami sedang dalam tahap pengumpulan data dan penyusunan kajian. Harapannya, pemerintah dapat bersinergi dengan kami untuk membangun Barito Timur yang lebih nyaman dan layak bagi masyarakat,” ujar Lutfi, mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang juga anggota IKMA-BARTIM.
Lutfi menegaskan, langkah ini bukan sekadar bentuk kritik, tetapi juga ajakan kolaboratif antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah. “Kami percaya pembangunan yang baik hanya bisa tercapai jika semua pihak berkomunikasi dan bekerja bersama,” tambahnya.
Rapat tersebut juga menghasilkan sejumlah rekomendasi awal, di antaranya rencana survei lapangan, pengumpulan dokumentasi visual, serta penyusunan laporan berbasis data.
Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan infrastruktur jalan di Barito Timur.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa menunjukkan peran aktif mereka sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Barito Timur tidak hanya peduli, tetapi juga siap berkontribusi nyata untuk kemajuan daerah,” pungkas Lutfi. (*/AK)
Baca juga: Agustiar Sabran Ajak Mahasiswa IAHN-TP Palangka Raya Prioritaskan Pendidikan dan Karakter
Baca juga: Lomba Menembak Bupati Murung Raya 2025 Resmi Ditutup









































