Jakarta – Pebulutangkis Gregoria Mariska Tunjung telah berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Bertanding di cabang olahraga bulutangkis tunggal putri, Gregoria meraih medali perunggu, mengakhiri penantian 16 tahun Indonesia untuk medali di nomor ini sejak Olimpiade Beijing 2008, saat Maria Kristin menyabet medali perunggu.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Porte de La Chapelle, Paris, Gregoria tampil gemilang meskipun harus mengakui keunggulan pertama An Se Young dari Republik Korea di semifinal dengan skor 21-11, 13-21, dan 16-21. Medali emas diraih An Se Young, sementara medali perak jatuh kepada He Bing Jiao dari Republik Rakyat Tiongkok.
Pelatih sektor tunggal putri PBSI, Herli Djaenudin, mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian ini. “Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, setelah sekian lama kita tidak mendapat medali di tunggal putri, alhamdulillah Jorji bisa mendapat medali perunggu,” ujarnya.
Herli juga menekankan bahwa target utama adalah medali, tanpa memikirkan peringkat yang lebih tinggi, mengingat persaingan yang ketat di antara para atlet dunia.
Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Anindya Bakrie, turut mengapresiasi perjuangan Gregoria. “Alhamdulillah, luar biasa perjuangannya. Ini menjadi inspirasi bagi semua atlet bahwa kita tidak boleh menyerah sampai akhir. Ini kebanggaan untuk kita, Jorji memberikan kebanggaan bagi Indonesia,” ujar Anindya.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, juga mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan Gregoria. “Perjuangan yang begitu luar biasa ditunjukkan oleh Jorji hingga akhir. Ini adalah sebuah ganjaran dari kerja kerasnya,” katanya.
Gregoria, yang berada di Grup G pada fase penyisihan, berhasil keluar sebagai juara grup setelah mengalahkan Polina Buhrova dari Ukraina dan Tereza Svabikova dari Ceko. Di babak 16 besar, Gregoria mengalahkan atlet Republik Korea dengan skor ketat 21-4, 8-21, dan 23-21. Perempat final mempertemukan Gregoria dengan Ratchanok Intanon dari Thailand, yang juga berhasil ia kalahkan dengan dua gim langsung 25-23 dan 21-9.
Medali perunggu ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Gregoria, tetapi juga menjadi motivasi bagi atlet-atlet Indonesia lainnya yang masih berjuang di Olimpiade Paris 2024. Keberhasilan ini menegaskan kemampuan sektor bulutangkis Indonesia untuk terus menjaga tradisi medali di setiap ajang olimpiade.(*/A-1)
Baca juga : Kader Posyandu Desa Matarah mewakili Kalimantan Tengah Terima Penghargaan Tingkat Nasional
Baca juga : Presiden Jokowi Soroti Keberhasilan Pembangunan Infrastruktur dalam Satu Dekade Kepemimpinan