Jayapura – Presiden RI Joko Widodo menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit polio dan tuberkulosis (TBC) serta meningkatkan cakupan vaksinasi di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional di Posyandu Rajawali 3, Kecamatan Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Selasa, 23 Juli 2024.
“Ya, kita harus mewaspadai bahwa sekarang ini di seluruh dunia outbreak polio itu terjadi lagi. TBC juga naik,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada pers.
Presiden menekankan bahwa seluruh jajaran Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah harus dikerahkan, terutama di wilayah dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah, untuk memastikan semua anak mendapatkan vaksin polio guna mencegah terjadinya kelumpuhan.
“Kita ingin mendahului untuk daerah-daerah yang vaksin polionya masih rendah. Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan dikerahkan semuanya agar anak-anak kita mendapatkan vaksin polio sehingga tidak terjadi lumpuh layu,” tambah Presiden.
Pekan Imunisasi Nasional ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia, sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah berbagai penyakit menular.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau dan melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
Sejak 2022 hingga 2024, dilaporkan sebanyak 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan satu kasus oleh virus polio tipe 1. Kasus-kasus ini tersebar di 8 provinsi: Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.
Kemenkes telah melakukan upaya pemetaan polio di Indonesia dan mendapatkan rekomendasi dari Komite Imunisasi Nasional (KIN), Komite Ahli Surveilans PD3I, WHO, dan UNICEF untuk melaksanakan pemberian imunisasi tambahan, termasuk melalui PIN polio dan penggunaan vaksin polio tetes novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang khusus digunakan untuk merespons KLB polio tipe 2.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menekan angka kasus polio dan meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia melalui program imunisasi yang lebih luas dan efektif.(*/A-1)
Baca juga : Presiden Jokowi Resmi Buka Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional ke-51 di Surabaya
Baca juga : Presiden Jokowi Ungkap Hasil Penting dari Kunjungan Kenegaraan ke Uni Emirat Arab