Puruk Cahu – Upaya serius Pemerintah Kabupaten Murung Raya, dalam memajukan sektor pangan mendapat dorongan signifikan melalui kemitraan strategis. Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanik) Kabupaten Murung Raya menjalin sinergi erat dengan PT Semesta Alam Barito (SAB) bersama mitranya, PT HPU dan PT PKB, untuk merealisasikan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berfokus pada peningkatan kapasitas kelompok tani.
Di saat banyak perusahaan tambang cenderung menahan investasi sosial, kolaborasi antara pemerintah daerah dan korporasi ini justru menunjukkan langkah progresif. Komitmen tersebut dibuktikan melalui pelatihan peningkatan kapasitas kelompok tani dalam mendukung ketahanan pangan desa yang digelar di Desa Batubua, Kecamatan Laung Tuhup, Sabtu (11/10/2025).
Program ini tidak sekadar bersifat bantuan karitatif, tetapi merupakan intervensi terstruktur yang dirancang secara kolaboratif. Distanik Mura berperan sentral dalam memastikan materi pelatihan yang disampaikan relevan dengan kebutuhan daerah.
Pejabat dan praktisi lapangan dari dinas bertindak sebagai narasumber utama, membawakan materi mendalam tentang budidaya sapi, itik petelur dan pedaging, budidaya babi, serta teknik perikanan modern (bioflok).
Kegiatan ini berhasil menyedot antusiasme 72 peserta yang merupakan perwakilan dari 11 desa lingkar tambang PT SAB, menandakan tingginya minat masyarakat terhadap program ini.
Meski bergerak di sektor pertambangan, PT SAB menunjukkan komitmen kuat untuk berinvestasi dalam pembangunan kapasitas manusia dan ketahanan pangan, yang sejalan dengan prioritas pemerintah daerah.
“Ini adalah bukti bahwa perusahaan kami hadir sebagai katalisator ekonomi lokal melalui program PPM, yang didukung penuh oleh arah kebijakan Pemerintah Daerah,” tutur Bupati Murung Raya, Heriyus, melalui Donny Pramudya Dwi Admaja dari Distanik Mura.
Lebih lanjut, Pramudya menyampaikan bahwa langkah PT SAB tergolong proaktif dan strategis, serta mendapat sambutan baik dari dinas terkait. Bantuan modal awal berupa bibit ternak, bibit perikanan unggul, dan pelatihan terbarukan dinilai efektif dalam menggandakan daya ungkit program pemerintah daerah menuju kemandirian pangan masyarakat.
Usai sesi pelatihan, PT SAB langsung merealisasikan bantuan fisik sebagai modal awal bagi kelompok ternak, mencakup bibit babi, itik, bibit ikan unggul, serta sarana penunjang lainnya. Inisiatif kolaboratif ini menjadi model ideal sinergi tiga pilar pembangunan pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat yang membuktikan bahwa tanggung jawab sosial korporasi (CSR) merupakan investasi strategis bagi kemandirian ekonomi daerah.
Inisiatif PT SAB ini menegaskan bahwa CSR yang bersinergi dengan program pemerintah bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan strategi berkelanjutan untuk membangun social license to operate dan kemandirian ekonomi masyarakat, terlepas dari dinamika pasar global. (AK)
Baca juga: Reshuffle Perdana, 14 Pejabat Eselon II Murung Raya Berganti
Baca juga: Golkar Barito Timur Gelar Hiburan Rakyat dan Bagi Sembako di HUT ke-61







































