ayokalteng.com, Tamiang Layang – Desa Putai, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur (Bartim), menjadi saksi bisu dari keluh kesah dua warganya, Rahman dan keponakannya.
Pada Minggu, 28 Januari 2024, Rahman dengan penuh kekhawatiran menceritakan kondisi rumahnya yang semakin tak layak huni.
“Pasalnya tempat tinggal sudah tidak layak di tempati, karena di musim hujan kehujanan dalam ruang rumah, atapnya sudah banyak yang bocor, dinding rumah dan perabotan lainnya sudah mulai rapuh. Dinding rumah saya sudah mulai rusak satu persatu terlihat tembus pandang,” kata Rahman warga Desa Putai RT 02 Kecamatan Dusun Tengah.
Keadaan ini tentu membawa dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari Rahman dan keponakannya.
Kesulitan yang dirasakan selama beberapa tahun terakhir membuatnya semakin terlihat putus asa.
Mereka tidak hanya harus menghadapi kesejukan malam saat hujan turun, tetapi juga risiko kesehatan yang meningkat akibat kelembaban dan cuaca yang tidak bersahabat.
“Keinginan memperbaiki ada, tapi tidak punya uang atau dana untuk perbaikan rumah, saat ini masih belum bisa memperbaikinya,” ungkap Rahman dengan nada sedih.
Ketidakmampuan finansial menjadi penghalang utama bagi Rahman dalam merenovasi rumahnya. Sebuah harapan muncul dalam dirinya, sebuah harapan akan kepedulian pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Barito Timur, atau instansi terkait lainnya yang bisa membantu mengurangi beban dan keluh kesah yang mereka alami.
“Harapan saya ada kepedulian pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Barito Timur atau instansi terkait bisa membantu mengurangi beban dan keluh kesah kami berdua tinggal di rumah yang mulai hancur,” ujar Rahman, seraya mengekspresikan keinginannya untuk dapat menempati rumah layak huni.
Melalui saluran media, Rahman mengekspresikan keinginannya agar pemerintah mendengarkan keluh kesahnya. Melalui sarana WhatsApp, dia menyampaikan, “Saya berkeinginan bisa menempati rumah layak huni, seperti kayak orang juga bisa tenang tidur saat musim hujan.”
Tidak hanya itu, Rahman juga mencermati bahwa selama dia dan keponakannya menjadi warga Desa Putai, mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah desa. Bantuan seperti Dana Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT DD) Desa Putai atau bantuan dana desa lainnya sepertinya belum pernah menyentuh mereka.
“Selama saya dan bersama keponakan menjadi warga Desa Putai tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah desa, misalnya dana bantuan BLT DD Desa Putai dan bantuan dana desa lainnya,” paparnya.
Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah setempat untuk mempertimbangkan situasi yang dihadapi oleh warganya. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa tidak hanya mengandalkan infrastruktur yang memadai tetapi juga dukungan sosial yang berkelanjutan.
Kondisi rumah yang tidak layak huni bukan hanya masalah fisik semata, tetapi juga mencerminkan urgensi peningkatan kualitas hidup dan keadilan sosial. Dengan adanya laporan ini, diharapkan pemerintah setempat dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini dan mengevaluasi program-program bantuan yang sudah ada, agar tidak ada warga yang terpinggirkan dan kebutuhan mendasar mereka terpenuhi.(*)
Reporter : Gazali.R