Tamiang Layang – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Barito Timur, menggelar pertemuan rutin gabungan buka bersama (Bukber) Ramadan 1445 H. Kegiatan itu dilaksanakan di aula Rumah Jabatan Bupati yang diikuti seluruh anggota di sepuluh kecamatan setempat, Jumat (22/3/2024).
Pj Ketua PKK Kabupaten Barito Timur Melly Novita Indra Gunawan menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa bagi ibu-ibu pengurus PKK kabupaten dan kecamatan yang melaksanakan ibadah puasa.
“Semoga di bulan suci ramadan ini dapat menjadi sarana kita memperbaiki diri menjadi insan yang lebih baik dan bertakwa kepada Allah SWT,” harap Melly.
Dia juga mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada seluruh ibu-ibu pengurus PKK kabupaten, ketua dan pengurus PKK kecamatan yang telah hadir pada pertemuan hari ini.
“Selain sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi antar pengurus, pertemuan ini juga merupakan sarana evaluasi kita terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan maupun kegiatan di masa yang akan datang,” sebut Melly.
Melly mengingatkan sebagai pengurus dan kader PKK ini memiliki peran strategis dan tanggung jawab besar dalam membangun masa depan bangsa. PKK berperan penting dalam mendukung program pembangunan pemerintah melalui lingkup kerja yang terkecil yaitu, keluarga.
Beberapa waktu lalu, daerah diundang dalam kegiatan BKKBN Provinsi Kalteng terkait intensifikasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Ada banyak atensi yang disampaikan baik dari BKKBN provinsi dan ibu Ketua PKK Provinsi, Ibu Ivo Sugianto Sabran untuk Kabupaten Barito Timur yang perlu menjadi perhatian seluruh tim penggerak PKK kabupaten dan kecamatan setempat.
Pertama adalah tingkat stunting di Kabupaten Barito Timur yang masih perlu banyak usaha untuk mencapai target 18 persen di tahun ini. Prevalensi Stunting Kabupaten Barito Timur menduduki urutan ke tujuh tertinggi tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Selain melalui kegiatan seperti pemberian makanan tambahan bagi balita, perlu kita tekankan juga kepada para ibu untuk terus memantau kondisi gizi dan tumbuh kembang anak-anaknya.
Daerah dituntut bisa bekerja sama dan sinergi antar berbagai pihak serta memiliki komitmen yang kuat dan implementatif dalam program percepatan penurunan angka stunting Kabupaten Barito Timur sehingga target prevalensi stunting sebesar 18,19 persen pada Tahun 2024 dapat tercapai.
Melly menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK), Tim Pendamping Keluarga terdiri dari Kader KB, Kader PKK dan bidan.
Mereka berperan penting dalam pendampingan keluarga. Diantaranya, penyuluhan dan kunjungan ulang keluarga resiko stunting, memberikan edukasi dan motivasi keluarga resiko stunting ke faskes terdekat serta menghubungkan ke bantuan sosial. TPK memiliki sasaran calon pengantin atau calon PUS, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan baduta 0-23 bulan/24-59 bulan.
“Saya menghimbau kepada kader PKK Kabupaten Barito Timur yang tergabung dalam TPK supaya aktif dalam berbagai kegiatan,” pesannya.
Baca juga : Semangat, PKK di Barito Timur Tingkatkan Pengetahuan Memasak Menu Khas ‘Sasangan Ikan’
Melly juga mengatakan, selain stunting, pernikahan dini di Kabupaten Barito Timur tergolong masih sangat tinggi. Perkawinan anak memiliki banyak dampak negatif dan sangat berbahaya tidak hanya bagi anak, keluarga, tapi juga negara.
Perempuan yang menikah di usia anak juga memiliki resiko kematian lebih tinggi akibat komplikasi saat kehamilan dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan dewasa.
“Penting bagi kita selaku pengurus dan kader PKK juga berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini,” tandas Melly. (FH/A-1)